Tipe Charger Mobil Listrik: AC dan DC Pengisian Cepat

Pengisian daya adalah aspek penting untuk memastikan mobil listrik dapat beroperasi dengan optimal. Seiring berkembangnya infrastruktur pengisian, berbagai tipe charger mobil listrik tersedia untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda. Pemilihan charger yang tepat memengaruhi efisiensi, kecepatan, dan kenyamanan perjalanan.

Di Indonesia, ada dua jenis utama pengisian daya: AC dan DC. Setiap tipe memiliki kelebihan masing-masing, tergantung kebutuhan pengendara, baik untuk penggunaan sehari-hari maupun perjalanan jauh. Artikel ini akan membahas tipe-tipe charger mobil listrik, dari pengisian AC yang umum hingga pengisian cepat dengan DC, serta cara memilih yang sesuai.

AC Charging Tipe 2 (Type 2)

AC Charging Tipe 2 adalah standar pengisian daya Alternating Current (AC) yang paling banyak digunakan, terutama di Eropa dan semakin populer di berbagai negara, termasuk Indonesia. Charger ini menggunakan arus bolak-balik (AC) dan biasanya ditemukan di stasiun pengisian umum (SPKLU) atau dipasang di rumah.

Konektor Tipe 2, juga dikenal sebagai Mennekes, memiliki 7 pin dan dirancang untuk memastikan koneksi yang aman dan stabil. Charger ini bekerja dengan tegangan 230 volt (fase tunggal) atau 400 volt (tiga fase), dengan daya output berkisar antara 3,7 kW hingga 22 kW. Kecepatan pengisiannya cukup baik untuk penggunaan sehari-hari, seperti mengisi daya semalaman di rumah atau di kantor.

DC Charging CHAdeMO

DC Charging CHAdeMO adalah standar pengisian daya Direct Current (DC) yang dikembangkan di Jepang. Nama “CHAdeMO” berasal dari frasa bahasa Jepang yang berarti “minum teh sambil mengisi daya,” menggambarkan kemudahan dan kecepatan pengisian daya. Charger ini menggunakan tegangan tinggi hingga 500 volt dan mampu menghasilkan daya output antara 50 kW hingga 150 kW, dengan versi terbaru bahkan mendukung hingga 400 kW.

Konektor CHAdeMO memiliki 10 pin dan dirancang untuk pengisian daya super cepat, yang dapat mengisi hingga 80% kapasitas baterai dalam waktu 20-30 menit. Salah satu keunggulan CHAdeMO adalah dukungannya untuk teknologi Vehicle-to-Grid (V2G), yang memungkinkan mobil listrik mengembalikan daya ke grid listrik.

DC Charging Combo Tipe CCS (Combined Charging System)

DC Charging Combo Tipe CCS adalah standar pengisian daya DC yang menggabungkan konektor AC Tipe 2 dengan dua pin tambahan untuk pengisian cepat. Standar ini banyak digunakan di Eropa dan Amerika, dan semakin populer di seluruh dunia. CCS bekerja dengan tegangan antara 200-500 volt dan mampu menghasilkan daya output antara 50 kW hingga 350 kW, tergantung pada infrastruktur yang tersedia.

Kecepatan pengisiannya sangat tinggi, dengan kemampuan mengisi hingga 80% kapasitas baterai dalam waktu 20-40 menit. Konektor CCS lebih compact dan praktis dibandingkan CHAdeMO, membuatnya lebih mudah digunakan. Selain itu, CCS memiliki kompatibilitas yang luas dengan banyak mobil listrik dari produsen Eropa dan Amerika. 

Pemilihan tipe charger mobil listrik yang tepat sangat penting untuk kenyamanan dan efisiensi perjalanan Anda. Terdapat berbagai pilihan pengisian daya seperti AC Tipe 2, DC CHAdeMO, dan DC Combo Tipe CCS, masing-masing dengan kelebihan yang sesuai untuk penggunaan sehari-hari maupun perjalanan jauh. Dengan berkembangnya infrastruktur pengisian daya di Indonesia, perjalanan menggunakan mobil listrik kini semakin mudah, memungkinkan Anda untuk mengoptimalkan pengalaman berkendara sambil memastikan kendaraan tetap terisi penuh dan siap digunakan kapan saja.